Bismillahirrahmannirrahim…
Jangan
lupa awali semua kegiatan kita dengan membaca basmallah, semoga bukan hanya
sekedar melakukan sesuatu namun juga berbuah keberkahan.
Yaap
ini adalah perjalanan pertama saya.
“Perjalanan
selalu melahirkan cinta, kenangan, dan sesuatu yang membuat kita kian dekat
dengan Allah” (Asma Nadia – The Jilbab Traveler).
Perjalanan mendaki gunung petama ini saya bergabung bersama Aktivis Perempuan Peduli Lingkungan (Apple),
mereka adalah sekumpulan para perempuan-perempuan tangguh yang tampak perempuan
gemulai dengan rok dan hijab namun tidak menghalangi mereka untuk bisa peduli
dan menaklukan tantangan alam. Kami disini melakukan perjalanan ke puncak
Gunung Merapi, bukan hanya sekedar perjalanan namun disini kami mencoba sedikit
membantu membersihkan sampah yang ada di jalur pendakian. Merapi terletak
didaerah Kabupaten Boyolali dengan ketingan 2.930 mdpl.
Yaa
ini adalah perjalanan pertama yang cukup menantang, perjalanan yang dimulai
dari basecamp pukul 10.00 malam. Alat yang wajib dibawa adalah senter untuk
penerangan setiap kita melangkah, karna kita tidak pertah tau apa yang ada
didepan kita atau pun sejengkal pinggir adalah jurang didalam gelapnya malam.
Ibarat
suatu perjuangan, naik gunung juga bisa diibaratkan sebuah motivasi untuk
meraih cita-cita atau impian kita., puncak gunung adalah target kita yang
menjadi impian yang kita raih. 6 jam perjalanan bukanlah waktu yang mudah untuk
mendaki gunung ini, maafkan saya yang baru pemula butuh perjuangan extra.
Adalakanya lelah dan nafas yang tersendat, maklum bawa berat badan sendiri aja
sudah berat. Namun disela-sela perjuangan itu pasti ada sesuatu nikmat dari
rasa perjuangan. Indahnya malam saat bentangan kelap-kelip lampu kota terlihat
dari lereng gunung, disertai sepoinya angin malam yang menyejukkan, dan
merdunya suara goyangan dedaunan pohon.
Ketika lelah berhenti sejenak menikmati
indahnya alam, dan berfikir lebih indahnya lagi ketika sudah mencapai puncak,
sehingga rasa lelah ini hilang. Malam semakin larut dan dinginnya hawa semakin
merasuk, namun semua itu kalah dengan semangat dan kemauan untuk menyelesaikan
tantangan ini.
Puncak!!!
Belum sampai tapi sudah terlihat. Jalur bebatuan dan pasir vulkanik yang ada,
dari kejauhan di ufuk timur sudah mulai terlihat sinar matahari, kumandang azan
Sholat Subuh pun terdengar dari atas ini. MasyaAllah…. Luarbiasa. Sampai puncak
langsung terpana dengan keindahan alam bentangan langit. Waktunya solat subuh,
Alhamdulillah solat berjamaah. Suatu kenikmatan bersujud didalam ketinggian
dengan gemuruhnya suara angin gunung, Maha Besar Allah… dengan segala
ciptaannya, sungguh ketika berada diketinggian kita merasa sangat amat kecil.
Ya Allah hamba mu ini terlalu hina untuk bisa angkuh dimuka bumi ini.
Pukul
11.00 kabut mulai turun, pertanda akan hujan. Saatnya turun gunung. Rombongan
kita memang tidak ngecamp maka dari itu langsung turun. Jangan lupa bawa sampah
mu! ketika turun gunung, dan memungut sampah yang ada dijalur pendakian. Hujan
lumayan deras dan jalur pendakian menjadi licin. Hati-hati saat turun meskipun
lebih mudah untuk turun. Kebanyakan ngerem karna jalan licin malah sampai ngesot-ngesot meluncur sekalian. 4 jam
turun dari gunung. Alhamdulillah sampai basecamp lagi dengan selamat. Rasanya
ketika sudah sampai kaki sudah tidak bisa digerakin mau naik tanjakan ataupun
turun tanjakan sudah tidak kuat. Oleh-oleh dari gunung badan encok, paha lengan njarem, kalau duduk harus pelan-pelan serasa ibu habis melahirkan haha.
Kalau ditanya kapok gak
naik gunung?
Jawabannya Enggak!!!
Malah ketagihan hha pengen naik gunung lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar