Jumat, 10 Februari 2017

Perjalanan Pertama (Mt Merapi)

Bismillahirrahmannirrahim…
Jangan lupa awali semua kegiatan kita dengan membaca basmallah, semoga bukan hanya sekedar melakukan sesuatu namun juga berbuah keberkahan.
Yaap ini adalah perjalanan pertama saya.
“Perjalanan selalu melahirkan cinta, kenangan, dan sesuatu yang membuat kita kian dekat dengan Allah” (Asma Nadia – The Jilbab Traveler).

Perjalanan mendaki gunung petama ini saya bergabung bersama Aktivis Perempuan Peduli Lingkungan (Apple), mereka adalah sekumpulan para perempuan-perempuan tangguh yang tampak perempuan gemulai dengan rok dan hijab namun tidak menghalangi mereka untuk bisa peduli dan menaklukan tantangan alam. Kami disini melakukan perjalanan ke puncak Gunung Merapi, bukan hanya sekedar perjalanan namun disini kami mencoba sedikit membantu membersihkan sampah yang ada di jalur pendakian. Merapi terletak didaerah Kabupaten Boyolali dengan ketingan 2.930 mdpl.



Yaa ini adalah perjalanan pertama yang cukup menantang, perjalanan yang dimulai dari basecamp pukul 10.00 malam. Alat yang wajib dibawa adalah senter untuk penerangan setiap kita melangkah, karna kita tidak pertah tau apa yang ada didepan kita atau pun sejengkal pinggir adalah jurang didalam gelapnya malam.
Ibarat suatu perjuangan, naik gunung juga bisa diibaratkan sebuah motivasi untuk meraih cita-cita atau impian kita., puncak gunung adalah target kita yang menjadi impian yang kita raih. 6 jam perjalanan bukanlah waktu yang mudah untuk mendaki gunung ini, maafkan saya yang baru pemula butuh perjuangan extra. Adalakanya lelah dan nafas yang tersendat, maklum bawa berat badan sendiri aja sudah berat. Namun disela-sela perjuangan itu pasti ada sesuatu nikmat dari rasa perjuangan. Indahnya malam saat bentangan kelap-kelip lampu kota terlihat dari lereng gunung, disertai sepoinya angin malam yang menyejukkan, dan merdunya suara goyangan dedaunan pohon. 
Ketika lelah berhenti sejenak menikmati indahnya alam, dan berfikir lebih indahnya lagi ketika sudah mencapai puncak, sehingga rasa lelah ini hilang. Malam semakin larut dan dinginnya hawa semakin merasuk, namun semua itu kalah dengan semangat dan kemauan untuk menyelesaikan tantangan ini.


Puncak!!! Belum sampai tapi sudah terlihat. Jalur bebatuan dan pasir vulkanik yang ada, dari kejauhan di ufuk timur sudah mulai terlihat sinar matahari, kumandang azan Sholat Subuh pun terdengar dari atas ini. MasyaAllah…. Luarbiasa. Sampai puncak langsung terpana dengan keindahan alam bentangan langit. Waktunya solat subuh, Alhamdulillah solat berjamaah. Suatu kenikmatan bersujud didalam ketinggian dengan gemuruhnya suara angin gunung, Maha Besar Allah… dengan segala ciptaannya, sungguh ketika berada diketinggian kita merasa sangat amat kecil. Ya Allah hamba mu ini terlalu hina untuk bisa angkuh dimuka bumi ini.

Menikmati indahnya dalam ketinggian, berfoto-foto ria, mengabdikan moment yang luarbiasa. Sungguh terbayar sudah perjuangan selama mendaki hilang lelah dengan hamparan awan, Yap negeri di atas awan!
Pukul 11.00 kabut mulai turun, pertanda akan hujan. Saatnya turun gunung. Rombongan kita memang tidak ngecamp maka dari itu langsung turun. Jangan lupa bawa sampah mu! ketika turun gunung, dan memungut sampah yang ada dijalur pendakian. Hujan lumayan deras dan jalur pendakian menjadi licin. Hati-hati saat turun meskipun lebih mudah untuk turun. Kebanyakan ngerem karna jalan licin malah sampai ngesot-ngesot meluncur sekalian. 4 jam turun dari gunung. Alhamdulillah sampai basecamp lagi dengan selamat. Rasanya ketika sudah sampai kaki sudah tidak bisa digerakin mau naik tanjakan ataupun turun tanjakan sudah tidak kuat. Oleh-oleh dari gunung badan encok, paha lengan njarem, kalau duduk harus pelan-pelan serasa ibu habis melahirkan haha.


Ini sepotong episode perjalanan pertama mendaki gunung. 

Kalau ditanya kapok gak naik gunung? 
Jawabannya Enggak!!! 
Malah ketagihan hha pengen naik gunung lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar