Kamis, 19 November 2015

untuk yang kini berdiam diri

Diam tak berarti bisu
Diam tak berarti menolak
Adakalanya diam sebuah hasrat untuk menjalin interpersonal dalam diri
Bukan berarti tak peduli dengan apa yang disekitar
Meski seruan kadang kala memaksa untuk segera bertindak
Suara-suara mungkin tak terlalu jelas dalam dengar
Namun keras dalam sanubari
Tidak adakah yang tau bahwa mentari hinggap lelah kalanya habis
Seperti halnya dalam dimensi sebuah kehidupan
Ya... memang dalam lubuk terus menjerit untuk apa yang ada, namun terkadang hanya diam yang menjadi sebuah tindakan

~pojok sunyi air membentang (20/11/15)

Selasa, 17 November 2015

ingin kembali bertemu

Damai kala hati selalu terpaut
Damai kala doa menjadi obat rindu terdalam
Sebuah makna akan terasa hangat kala diri selalu terimbang
Mungkin hanya sebuah elegi yang datang dan berlalu dengan begitu saja
Entah merasa atau tidak
Entah dirasa atau tidak
Entah sadar atau tidak
Hati yang selalu ingin terpaut begitupun enggan untuk mendekat
Meski rasa yang ada ingin selalu berada dalam indahnya kedamaian putih
Namun.... saat ini hitamlah yang mendominasi dengan egonya
Meski dalam hati berteriak utk segera bangkit

~dalam keramaian namun merasa sunyi (17/11/15)